Hak Masyarakat Untuk sejahtera.
Jumat, 20 Agustus 2010
Hak Masyarakat Untuk sejahtera.
Jumat, 16 April 2010
Profil Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kasongan. Letak geografis Kabupaten Katingan adalah antara 1014'4,9" - 3011'14,72" Lintang Selatan dan 11203'9,59" - 112041'47" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Katingan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Luas wilayah Kabupaten Katingan 17.800 Km2 yang terbagi menjadi sebelas kecamatan.
Lapangan usaha yang dominan menjadi sumber mata pencarian penduduk adalah pertanian tanaman pangan dan perkebunan, khususnya kelapa sawit dan sebagian kecil kebun karet. Sentra perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Katingan Tengah dan Pulau Malan. Kelapa sawit yang produksinya berupa tandan buah segar yang ditanam pada areal 11.655 hektar ini berpotensi menghasilkan kurang lebih 23.500 ton. Sedangkan karet, 8.362 hektar, produksinya sekitar 6.000 ton.
Hingga kini hutan Katingan masih menjadi kontributor utama kegiatan ekonomi penduduk. Katingan merupakan salah satu penghasil rotan terbesar di Indonesia. Selain rotan, hasil hutan lainnya yang menonjol di Katingan adalah kayu dengan produk akhir kayu gergajian (sawn timber). Produksi kayu setengah jadi ini sekitar 30.500 meter kubik dihasilkan tiap tahunnya. Pasar yang banyak menyerap kayu gergajian Katingan adalah wilayah-wilayah pelabuhan di pantai utara Pulau Jawa seperti Surabaya, Semarang, Cirebon, dan Jakarta. Hingga saat ini terdapat 14 perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) di Katingan. Selain itu terdapat sekitar 40 pengusaha yang mengantongi izin penumpukan hasil hutan rotan.
Sumber Data:
Kalimantan Tengah Dalam Angka 2006/2007
(01-8-2007)
BPS Provinsi Kalimantan Tengah
Jl. Kapten P. Tendean No. 6 Palangka Raya 73112
http://regionalinvestment.com.
Updated: 02-8-2008
- : not available
Minggu, 28 Maret 2010
Sejarah
Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir yaitu Mendawai.
Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa), yang terdiri atas dua sakai (daerah) yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai, kemudian pada abad ke-17 di masa kekuasaan Sultan Banjar IV Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi Kalimantan Tengah saat ini.
Sebelum dihapuskannya Kesultanan Banjar tahun 1860, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Banjar kepada Hindia Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik yaitu Distrik Mandawai yang diangkat sebagai kepala distrik (Kiai) adalah Demang Anoem Tjakra Dalam, atau dikenal sebagai DEMANG ANGGEN, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tgl 10 Januari 1895, dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo).
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Katingan
KABUPATEN KATINGAN
Jumat, 12 Maret 2010
TERPADU MANDIRI
Berangkat dari panggilan hati nurani untuk mempersiapkan satu perubahan di segala bidang maka saya merasa dituntun untuk mempersiapkan Diri dari untuk memiliki keahlian-keahlian khusus seperti pendidikan,ekonomi, membangun masyarakat dan daerah katingan