Minggu, 28 Maret 2010

Sejarah

Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir yaitu Mendawai.

Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa), yang terdiri atas dua sakai (daerah) yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai, kemudian pada abad ke-17 di masa kekuasaan Sultan Banjar IV Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi Kalimantan Tengah saat ini.

Sebelum dihapuskannya Kesultanan Banjar tahun 1860, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Banjar kepada Hindia Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik yaitu Distrik Mandawai yang diangkat sebagai kepala distrik (Kiai) adalah Demang Anoem Tjakra Dalam, atau dikenal sebagai DEMANG ANGGEN, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tgl 10 Januari 1895, dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo).

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Katingan

KABUPATEN KATINGAN

Kabupaten Katingan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kasongan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 17.800 km² dan berpenduduk sebanyak 125.207 jiwa (2004). Semboyan kabupaten ini adalah "Penyang Hinje Simpei". Kabupaten ini terdiri dari 11 kecamatan.Potensi wisata yang menjanjikan di kabupaten ini adalah riam mangkikit serta masih banyak riam-riam lain yang berada di bagian hulu dari Sungai Katingan

Jumat, 12 Maret 2010

TERPADU MANDIRI

membangun masyakat terpadu dan mandiri,dengan menjunjung tinggi nilai dasar hak2 masyarakat adat untuk mencapai kesejahtera'an keadilan bagi masyarakat Katingan,yang
Berangkat dari panggilan hati nurani untuk mempersiapkan satu perubahan di segala bidang maka saya merasa dituntun untuk mempersiapkan Diri dari untuk memiliki keahlian-keahlian khusus seperti pendidikan,ekonomi, membangun masyarakat dan daerah katingan